Minggu, 12 Juni 2016

CARA MENGAJAR INI MEMBUAT SISWA JADI CERDAS MENURUT PROF. JHON LOUGHRAN

Dulu, kita mengenal sistem pendidikan satu arah. Guru menerangkan di depan kelas, sementara siswa harus tertib mendengarkan dan mencatat penjelasan tersebut.

Nyatanya, metode ini tidak lagi ampuh menunjang keberhasilan pendidikan. Sebaliknya, pendidikan perlu melibatkan berbagai peran aktif sejumlah pihak, seperti pengajar maupun peserta didik.

Dalam seminar "Strategi dan Tantangan Penyiapan Pendidikan Abad 21" di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Dekan Fakultas Pendidikan Monash University, Prof John Loughran, menyampaikan, pendidikan tidak boleh bersifat hanya satu arah.

"Pendidikan berkualitas bisa diperoleh dari berbagai kegiatan dan pegajaran yang saling terhubung. Pengajaran harus memengaruhi pembelajaran, dan pembelajaran harus memengaruhi pengajaran. Dalam hal ini kita melihat bahwa mengajar lebih dari sekadar memberi tahu, dan belajar lebih dari sekadar mendengarkan," paparnya, seperti dinukil dari laman UGM, Kamis (2/6/2016).

Saat mengajar pun, para guru harus menerapkan prinsip pendidikan yaitu prior knowledge, pemrosesan, pengaitan, metakogisi, penerjemahan serta sintesis. John menegaskan, guru harus memastikan pengetahuan awal (prior knowledge) siswanya tentang suatu materi. Hal ini penting untuk menentukan strategi pengajaran yang akan dipakai berdasarkan informasi tersebut.

"Selain itu guru juga perlu untuk memperhatikan para siswa, bahwa siswa tersebut tidak hanya menyerap dan menghafal informasi, tapi juga bisa memproses informasi secara baik. Dengan begitu, siswa akan bisa mengaitkannya dengan ide dan pengalaman sehari-hari mereka," jelasnya.

Prinsip metakognisi, kata John, bisa membantu siswa menganalisa tugas dan menemukan solusi. Dengan begitu, siswa diharapkan bisa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks berbeda dan menyusunnya dalam potongan-potongan informasi supaya menjadi kesatuan yang utuh.

Dia menambahkan, para guru bisa merangsang para siswanya untuk berpikir. Salah satunya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan seperti "Bagaimana jika …?", "Apa yang kalian pikirkan mengenai…?", atau "Bagaimana cara…?"

"Penting sekali untuk menciptakan kondisi belajar positif, misalnya dengan membangun suasana belajar kolaboratif, mendorong siswa mengungkapkan ide mereka, serta memacu siswa untuk memiliki rasa ingin tahu," tandasnya.

Sumber : okezone

Tidak ada komentar:

Share

Komentar

Selamat Datang

1

2

3

Pengunjung

Flag Counter

SMS Gratis


Make Widget