Sabtu, 25 Oktober 2014

Sekilasa Sejarah Pajajaran



ASAL USUL NAMA KERAJAAN PAKUAN PAJAJARAN

Negara Kita Negara Sunda, maka kita bisa disebut orang sunda, kemudian sekarang jamannya sudah agak beda bukan jaman purba lagi, memang sejak dulu kerajaan Gajah terkenal, berkat Ramahanda saya (Prabu Anggararang), yang masih termasuk jaman purba, dengan symbol Gajah, disatukan jadi symbol kerajaan, datang dari petunjuk yang jadi kekuatan berdirinya kerajaan Gajah.
Sekarang juga sama, Negara ini juga ada nama, yaitu Negara yang kita diami adalah tataran sunda yang termasuk dari simbolnya yaitu binatang yang paling buas yaitu Harimau.
Nah saya ini (Prabu Siliwangi) ada petunjuk yaitu jika dari barang sudah selesai (Kujang) sekarang masalah nama kerajaan dikarenakan saya ada yang membantu yaitu bangsa siluman ataupun Harimau Harimau ghaib, ketika berperang melawan tentara mongol pati pasukan harimau putih (Meong Bodas) SEJAJAR ATAU BERJEJER dengan tentara GAJAH, jadi saya membawa nama kerajaan dari Negara Gajah dengan kerajaan Harimau, bila disatukan maka namanya disebut PAKUAN PAJAJARAN, Pakuan artinya Jaya Pajajaran Sejajar Pasukan Harimau Putih (Meong Bodas) dengan Pasukan Gajah, disatukan lagi oleh barang pusaka yang tiga yang namanya KUJANG TIGA SERANGKAI artinya berbeda-beda tapi sama, jadi tepat sudah, nah ditatar sunda ini lahir Kerajaan Pajajaran.

SILIWANGI (Dalam Catatan 'Uga')


PENDAHULUAN

Hampir semua pegunungan di Tatar Sunda ini menjadi tempat hunian para leluhur Pajajaran antara lain, Gunung Munara, Gunung Galuh, Gunung Kapur Ciampea, Gunung Gede, Gunung Ceremai, Gunung Slamet serta Gunung Padang. Selain itu pegunungan lainnya di luar Pulau Sunda, juga banyak mencatat riwayat tentang Siliwangi yang menjadi tokoh Pajajaran. Rupanya pegunungan menjadi suatu tempat yang mengesankan dengan alasan tertentu.

Jumat, 17 Oktober 2014

Indonesia Butuh 54.000 Guru Penjaskes SD

Persebaran guru di Indonesia tidak merata, di satu sisi kelebihan guru tetapi di sisi lain Indonesia kekurangan guru pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes). Indonesia membutuhkan guru Penjaskes di SD mencapai 54 ribu orang.

Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan kekurangan ini tidak bisa dibiarkan. Tujuan pendidikan di SD untuk membentuk siswa yang berkarakter, sehat, dan menjalankan perilaku hidup bersih akan mudah dicapai jika jumlah guru Penjaskes mencukupi.

Proses rekrutmen CPNS guru yang saat ini sedang berlangsung diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru Penjaskes secara bertahap. Selain itu Kemendikbud juga meminta perguruan tinggi untuk mencetak calon guru Penjaskes yang berkualitas.

Dari data Kemendikbud, jumlah guru SD secara nasional menunjukkan jumlah yang berlebih. Jumlah guru SD di Indonesia mencapai hampir 1,6 juta orang. Namun, 519 ribu orang diantaranya adalah guru tidak tetap (GTT) atau honorer.

Hasil pemetaan Kemendikbud, ada empat masalah utama terkait pendidik. Masalah itu antara lain; distribusi yang belum merata, kualitas pedagogik, guru mengajar tidak sesuai kompetensi, dan urusan kesejahteraan. 


Sumber: Sumber

Share

Komentar

Selamat Datang

1

2

3

Pengunjung

Flag Counter

SMS Gratis


Make Widget