Rabu, 12 Maret 2014

Jangan Buru-buru Ajarkan Calistung Pada Anak


Orang tua sebaiknya jangan buru-buru mengajarkan baca tulis dan hitung (calistung) pada anak usia di bawah umur lima tahun (balita). Jika dipaksakan anak akan terkena 'mental hectic'. Memberikan pelajaran calistung pada anak dapat menghambat pertumbuhan kecerdasan mental, anak bisa menjadi pemberontak.
Anda atau siapa saja yang memiliki anak usia dua atau tiga tahun sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung jangan bangga. Dilansir oleh SekolahDasar.Net dari Republika (08/03/2014), penyakit yang diakibatkan oleh anak yang teburu-buru diajarkan calistung akan terlihat di saat kelas 2 atau 3 Sekolah Dasar (SD). 

Saat ini banyak orang tua yang terjebak pemahaman yang salah saat memilih sekolah untuk anaknya. Mereka menganggap sekolah PAUDyang biayanya mahal, fasilitas mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik. Orang tua juga seringkali bangga jika lulus TK anaknya sudah dapat calistung.

Orang tua seharusnya menjadi konsumen cerdas, terutama dengan memilih sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tidak mengajarkan calistung. Sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik, termasuk calistung. Sementara itu, sekolah PAUD juga diminta kembalikan pada fitrahnya, tidak sembarangan memberikan pelajaran calistung.

Berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat hak dasar. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan.

Mengubah sebuah produk pendidikan harus menggunakan metode khusus. Tidak hanya berwujud arahan dan larangan, namun dengan cara yang menyenangkan, salah satunya dengan festival mewarnai sebagai salah satu teknik untuk memberikan edukasi. 
Sumber

Tidak ada komentar:

Share

Komentar

Selamat Datang

1

2

3

Pengunjung

Flag Counter

SMS Gratis


Make Widget