Kita tidak hidup dalam dunia yang sempurna. Tidak semua
orang bisa kita sukai karena sifat dan sikap mereka. Misalnya orang yang kasar,
tidak manusiawi, tidak tulus, jahat, perilakunya buruk, dll.
Namun tidak serta merta kita juga harus memperlakukan orang
itu dengan cara yang sama. Karena membalas keburukan dengan keburukan justru
tidak bermanfaat sama sekali. Kalau kita orang yang cerdas, penuh hikmat, dan
bijaksana pasti memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi orang yang tidak
kita sukai.
Seperti apa orang cerdas menghadapi orang yang tidak
disukainya? Dikutip melalui lifehack.com, begini caranya:
1. Menerima bahwa perbedaan mungkin saja membuat seseorang
tidak disukai
Orang cerdas menghadapi orang yang tidak disukainya dengan
bijaksana.
Banyak orang yang berpikir bahwa hidup yang baik adalah
disukai oleh semua orang. Padahal tidak sepenuhnya bisa begitu. Dalam interaksi
sosial, kita pasti berhadapan dengan orang yang berbeda nilai dan prinsip.
Dan hal tersebut itu bisa membuat orang saling tidak
menyukai satu dengan lainnya. Nah, orang yang cerdas mampu melihat hal ini
dengan jelas. Sehingga ia tidak ambil pusing dengan orang-orang yang tidak
disukainya.
2. Mereka menghadapi orang yang tidak disukai itu, bukan
malah menolak dan menjauhi
Banyak sikap orang yang tidak kita sukai membuat kita
menjadi enek. Namun orang cerdas tidak memutuskan hubungan dengan orang-orang
itu. Baginya, orang yang memiliki nilai dan prinsip yang berbeda juga dapat
membuka pandangan menjadi lebih luas.
3. Tetap sopan pada orang yang tidak disukainya
Apapun perasaannya pada orang yang tidak disukainya,
seseorang yang bijaksana akan memperlakukan orang lain dengan sopan. Apalagi
jika orang yang tidak disukai itu ada di lingkungan profesional. Maka si cerdas
pasti berusaha memperlakukannya dengan profesional juga.
4. Selalu menguji ekspektasinya sendiri
Sering akhirnya kita tidak menyukai orang lain karena kita
menaruh harapan yang terlalu besar kepadanya. Kemudian ia tidak bisa memenuhi
harapan kita, sehingga kita berakhir pada kekecewaan.
Orang yang cerdas akan memeriksa ekspektasinya sendiri
ketika ia tidak senang akan orang lain. Dengan begitu ia bisa menyesuaikan diri
kepada orang itu. Sehingga perilaku orang lain yang tidak disukainya tidak akan
begitu menggangunya.
5. Merasa lebih baik fokus pada diri sendiri
Orang cerdas tidak membiarkan orang lain merusak pikiran dan
perasaannya.
Banyak orang yang merasa frustasi menghadapi perilaku orang
lain yang menyebalkan. Namun orang cerdas akan berusaha mengendalikan rasa
frustasi itu. Ketimbang memikirkan orang yang membuat hati kesal, lebih baik
mengendalikan emosi dan perasaan sendiri.
Ingat lebih mudah mengubah persepsi, perilaku, dan pikiran
kita sendiri ketimbang meminta orang lain untuk berubah.
6. Berhenti sejenak menenangkan diri
Ada kalanya orang menyebalkan itu menguji kesabaran kita.
Saat itulah saatnya untuk berhenti sejenak menghadapi orang yang menjengkelkan
itu. Menarik napas dalam-dalam dapat memberi ketenangan sejenak, sehingga kita
dapat merespons sikap orang lain dengan sewajarnya.
7. Jika perlu, ia akan jujur pada orang yang tidak
disukainya
Misalnya, ada orang yang cara berbicaranya membuat kita
tidak nyaman. Orang yang cerdas akan menyampaikan hal tersebut secara jujur dan
terbuka pada orang tersebut.
Bukan bermaksud untuk menggurui, namun menunjukkan pada
orang tersebut bahwa ada orang tidak nyaman dengan perbuatannya.
8. Membatasi diri
Orang cerdas dapat membatasi diri dengan orang yang tidak
disukainya dengan cara yang sopan.
Jika semua hal di atas tidak berhasil dilakukan, orang yang
cerdas memilih untuk membatasi diri dengan orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar