Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham inilah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati".
Gejala hedonisme ?
Rasa
gengsi tinggi yang diperoleh dari menonjolkan merek-merek terkenal dan
mahal, atau simbol-simbol kemewahan lainnya adalah merupakan gejala
umum sekarang ini. Lihat saja di kota-kota besar saat ini semakin
banyak bermunculan butik-butik atau toko-toko pakaian dan perlengkapan
lainnya yang merupakan barang impor dan bermerek dengan harga yang,
wow, membuat jantung saya berdegup kencang, dimana harga selembar baju
kaos (T Shirt) dengan tulisan seadanya "cuma" sebesar Rp. 250.000,-.
Berdegup kencang bukan hanya karena kaget melihat harga yang fantastis
tapi juga deg-degan didekati si pelayan toko, karena takut dan malu
kalau ditanya, "Ada yang bisa dibantu, Pak ?" Dan saya hanya bisa
menjawab, "Ngga, lihat-lihat saja."
Melihat
harga-harga fantastis dari toko-toko yang biasanya menambahkan nama
surf pada nama tokonya tersebut, maka menjadi maklumlah saya kenapa
orang-orang menjadi begitu bangga walaupun hanya membawa kantong
kreseknya kemana-mana. Dan akhirnya saya pun bisa maklum kenapa teman
saya bergitu bangganya membawa tas kulit bulukannya ke mana-mana.
Kalimat ini saya Copy Paste dari tulisan Pak Anwariansyah dalam judulnya " Kantong Kresek Bermerek Memang Lebih Srek" dan saya tergelitik untuk menulis sesuatu tentang HEDONISME yang berasal dari bahasa Yunani Hedoneyang berarti kesenangan atau kenikmatan.
Pengajaran atau konsep moral dari Hedonisme adalah menyamakan kebaikan dengan kesenangan.Jadi semua kesenangan dan kenikmatan secara fisik selalu membawa kebaikan.
Pandangan hidup ini mengajarkan pada pengikut atau mereka yang siap mengikutinya bahwa pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan dunia harus dikejar, dan itulah tujuan hidup yang paling hakiki bagi manusia.
Pandangan
hidup seperti inilah yang sekarang ini banyak dan hampir semua umat
manusia meng-amininya dan menjadikannya sebagai tolok ukur dalam gaya hidup.
Contoh
yang paling nampak dan ada pada keseharian kita, yaitu iklan-iklan
yang membombardir dengan kalimat-kalimat yang kadangkala sangat tidak
masuk di akal seperti : " Anda ingin kaya dalam waktu
singkat.....ikutilah seminar kami.. dan..bla..bla..bla....!!!!!!" .
Dalam pengejaran dan pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan,
hal-hal yang menjadi "etika" selalu diterjang. Contoh
yang paling anyar, yaitu tetangkapnya anggota DPR oleh KPK di Hotel
Ritz Carlton. Mengapa hal tersebut dapat terjadi..???, sudah lemahkah
pagar iman dan agama ??????
Teori
ini juga cenderung mengajarkan, bahwa untuk mendapat kesenangan dan
kenikmatan dan kebahagiaan, tidak perlu menunggu di surga, karena pada
dasarnya, mereka tidak mempercayai adanya kebahagiaan di surga, dan
kalimat yang sering diucapkan oleh para hedonis:" kita tidak
perlu pergi kesurga untuk mengalami kebahagiaan, karena di dunia ini,
kenikmatan dan kebahagiaan serta kesenangan telah tersedia dan dapat
kita miliki !!!"