SUKABUMI – Kekhawatiran
warga Sukabumi atas ancaman keselamatan penumpang Kereta Api Pangrango terbukti
sudah. Seperti yang kerap dialami pada saat masih KA Bumi Geulis yang
beroperasi, yaitu penumpang kerap dilempari di wilayah, Parungkuda, Cibadak dan
Cicurug, kejadian serupa kembali terjadi dan menimpa penumpang KA Pangrango.
Tadi malam dikabarkan
seorang bocah penumpang KA Pangrango dari Bogor ke Sukabumi menderita luka
ringan di bagian kepala akibat terkena serpihan kaca. Sayangnya korban tidak
melapor ke polisi. Sesampainya di Stasiun Sukabumi korban langsung pulang ke
rumahnya. Namun menurut salah seorang penumpang KA Pangrango, Wawan Sudarmawan
(42) bocah malang itu mengalami luka di dahi sebelah kanan. “Saat melintas di
daerah Parungkuda, sekitar 100 meter sebelum stasiun Parungkuda, tiba-tiba ada
yang melempar ke arah gerbong kereta,” jelas Wawan.
Nahas bagi bocah malang
itu, saksi sendiri tidak mengetahui identitasnya, karena akibat lemparan itu,
kepalanya terkena serpihan kaca. “Ibunya mendadak histeris, sementara si bocah
menangis sejadi-jadinya. Ternyata si bocah terkena serpihan kaca, dahinya
berdarah,” lanjut Wawan.
Akibat insiden itu, petugas
pendamping perjalanan kereta langsung memberikan pertolongan pertama kepada
korban. Meski hanya mengalami luka ringan, namun kejadian ini membuat trauma
penumpang KA Pangrango. “Sayang sekali, sarana transportasi alternatif yang
sangat bermanfaat bagi warga Sukabumi ini direcoki oleh ulah oknum yang tidak
bertanggung jawab,” keluh Wawan.
Wawan yang ditemui
setibanya di Stasiun KA Sukabumi menjelaskan kalau korban langsung pulang ke
rumahnya bersama ibunya. “Saya tidak sempat tanya identitas korban, tapi
kabarnya korban tinggal di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh
Radar Sukabumi insiden pelemparan ini merupakan kali ketiga sejak beroperasinya
KA Pangrango. Pelemparan itu sampai merusak jendela KA Pngarango. “Keliahatnnya
memang tidak bobol jendelanya, tapi menimbulkan serpihan yang mengenai
penumpang,” ujar Wawan yang mengaku setiap hari menggunakan KA Pangrango karena
bekerja di sebuah perusahaan swasta di Bogor.(cr1/t)