Minggu, 27 Januari 2013

"Murad Wilfried Hoffman : Mantan Direktur NATO Yang Masuk Islam"

Islam adalah agama yg rasional dan universal. Ia bisa diterima dan sesuai dengan akal sehat. Agama islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Sebab, kendati diturunkan di di jazirah arab. Islam bukan hanya untuk orang arab tetapi juga bisa diterima oleh orang yg bukan arab. Itulah yg dialami Dr.Murad Willfried Hoffman, mantan Diplomat Jerman yg masuk islam disaat kariernya berada di puncak

NATO adalah sebuah organisasi internasional yg menekankan kerjasama militer di antara negara2 blok barat. Pada Tahun 1987 Dr.Hoffman ditugaskan sebagai duta besar untuk Aljazair dan duta besar di Maroko tahun 1990-1994

Sebelum di Aljazair dan Maroko sebenarnya Hoffman telah memeluk Islam, Namun ia baru mempublikasikan keislamannya setelah menulis sebuah buku yg berjudul "Der Islam als Alternative (Islam sebagai Alternatif)" tahun 1992

Keislaman Hoffman dilandasi oleh rasa keprihatinannya pada dunia barat yg mulai kehilangan moral. Agama yg dulu di anutnya dirasakan tak mampu mengobati akan kondisi tersebut. Apalagi ketika ia bertugas menjadi atase di Kedutaan besar Jerman di Aljazair. Ia menyaksikan sikap umat islam Aljazair yg begitu sabar, kuat dan tabah menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dari umat lain. Atas dasar itu dan sikap orang Eropa yg mulai kehilangan jati diri dan moralnya, Hoffman memutuskan untuk memeluk agama islam.

Ia pun merasa terbebani dengan pemikiran manusia yg harus menerima dosa asal dan adanya Tuhan selain Allah. Mengapa Tuhan harus memiliki anak dan kemudian disiksa dan dibunuh di kayu salib untuk menyelamatkan diri sendiri. "Ini menunjukkan bahwa Tuhan TIDAK punya kuasa" tegasnya.

Bahkan sewaktu masa dalam masa pencarian Tuhan, Hoffman pernah memikirkan tentang keberadaan Allah. Ia lalu melakukan analisa terhadap karya2 filsuf seperti Wittgenstein, Pascal, Swinburn dan Kant. Hingga akhirnya ia dengan yakin menemukan Tuhan bahwa Tuhan itu ada.

Ia kemudian bertanya, "Bagaimana Allah berkomunikasi dengan manusia dan membimbingnya?" Disini ia menemukan ada wahyu yg difirmankan Tuhan.

Dan ketika membandingkan agama Yahudi, Kristen dan Islam yg umatnya diberi wahyu, Hoffman menemukan hanya dalam Islam, yg secara tegas menolak adanya dosa warisan. Ketika manusia berdo'a mereka harusnya tidak berdo'a atau meminta kepada Tuhan selain Allah, sang Pencipta. "Seorang muslim hidup didunia tanpa pendeta dan tanpa hierarki keagamaan, ketika berdo'a ia tidak berdo'a melalu Yesus, Maria atau orang2 Suci tetapi langsung kepada Allah" tegasnya.

Karena itulah saya melihat bahwa agama islam adalah agama yg murni dan bersih dari kesyirikan atau adanya persekutuan Allah dengan mahluknya. "Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan" Ujarnya.

"Katakanlah, Dialah Allah yg tunggal. Allah tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tiada diperanakkan. Dan tiada pula yg serupa dengan Nya"
(Q.S Al-Ikhlas 1-4)

Dr. Hoffman juga banyak terlibat aktif dalam organisasi keislaman, seperti OKI. Ia sampaikan pemikiran2 briliannya untuk kemajuan islam sehingga pada September 2009 lalu, ia dinobatkan sebagai Muslim Personality of The Year yg diselenggarakan oleh Dubai International Holy Qur'an Award (DIHQA)

* Banyak orang menunggu hidayah alias petunjuk secara gratis. Padahal petunjuk dan hidayah. Itu hanya datang kepada orang2 yg mencari dan berusaha menemukannya. Serta banyak berbuat kebajikan. Hidayah tidak diberikan kepada orang yg berdiam diri, tidak mencari apalagi tidak menyakini (Agus Mustofa)

Share

Komentar

Selamat Datang

1

2

3

Pengunjung

Flag Counter

SMS Gratis


Make Widget