Intisari-Online.com - Inilah tokoh India yang berperan aktif
dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.
Dia adalah Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India yang
pertama setelah meraih kemerdekaan pada 15 Agustus 1947.
Selama perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai diakui oleh
internasional, Indonesia memerlukan dukungan dari negara-negara di dunia.
Selain merupakan syarat berdirinya sebuah negara, pengakuan
dari negara lain juga diperlukan sebagai kekuatan Indonesia bebas sepenuhnya
dari penjajahan Belanda.
Pasalnya, setelah Indonesia memproklamasikan diri pada 17
Agustus 1945, Belanda ingin kembali menguasai Bumi Pertiwi.
Saat itu, India merupakan salah satu negara pertama yang
mengakui kemerdekaan Indonesia.
Pada 2 September 1946, Jawaharlal Nehru memberikan pengakuan
kemerdekaan secara resmi kepada Indonesia.
Kemudian pada tahun 1949, Nehru mencetuskan digelarnya
Konferensi Asia ntuk menghimpun kekuatan negara-negara Asia dalam melawan
kolonialisme dan imperialisme di kawasan Asia.
Baca Juga: Mengenal Josip Broz Tito, Presiden Yugoslavia
yang Menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Non Blok Pertama, Dekat dengan
Presiden Soekarno
Dalam Konferensi Asia, India juga mengajak negara-negara
Asia untuk mendukung Indonesia yang sedang berjuang melawan Agresi Militer
Belanda II.
Sejumlah negara pun bergabung dalam Konferensi Asia
tersebut, termasukbeberapa negara dari luar Asia.
Konferensi tersebut menghasilkan beberapa resolusi mengenai
masalahIndonesia, salah satunya menuntut penarikan tentara Belanda dari seluruh
wilayah Indonesia dan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia paling lambar 1
Januari 1950.
Dukungan negara-negara Asia untuk Indonesia yang dicetuskan
Nehru itu pun mampu membuat PBB dan Amerika Serikat berbalik mendukung
Indonesia untuk merdeka dan terlepas dari penjajahan Belanda.
Tentang Pandit Jawaharlal Nehru
Pandit Jawaharlal Nehru sendiri merupakan tokoh kemerdekaan
India. Namanya tak bisa dilepas dari pergerakan kemerdekaan negara tersebut.
Ia merupakan salah satu pemimpin yang sangat berpengaruh.
Bahkan, disebut sebagai penerus politik Mahatma Gandhi.
Selain itu, Nehru dikenal sebagai pemimpin yang netral dalam
kebijakan luar negeri.
Tokoh India yang ikut berperan aktif dalam mendukung
kemerdekaan Indonesia ini dilahirkan di Allahabad, British India, pada 14
November 1889, dari kalangan Brahma Kashmir yang hijrah ke Delhi di abad ke-18.
Ayahnya, Motilal Nehru, merupakan politisi tenar yang dua
kali terpilih sebagai Presiden Kongres Nasional India (INC) semasa pergerakan
kemerdekaan.
Hingga di usia 16 tahun, Nehru belajar di rumah dengan
guru-guru yang berasal dari Inggris. Kemudian dia pindah ke Harrow, dan
Cambridge, Inggris.
Setelah belajar hukum di London's Inner Temple, dia kembali
ke India pada Agustus 1912, dan bersama ayahnya berpraktik sebagai pengacara.
Namun, Nehru menemukan kenyataan bahwa dia tidak terlalu
tertarik dengan dunia advokat, karena menurut dia atmosfer yang ditawarkan
tidak bisa membuatnya berkembang.
Di Maret 1916, Nehru menikahi Kamala Kaul, yang juga berasal
dari keluarga Kashmir. Mereka mempunyai anak Indira Priyadarshini yang lahir
setahun kemudian.
Lebih dulu mencoba menggeluti dunia advokat, Nehru
sebenarnya telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia politik saat ia masih
belajar di India.
Sekembalinya ke India, dia menghadiri kongres INC di Patna
pada 1912.
Di kongres Patna, dia sempat ragu dengan seberapa besar
dampak yang bisa diberikan oleh INC dalam menyikapi politik.
Namun, dia kemudian sepakat untuk membantu INC dalam
mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat India di Afrika Selatan.
Di masa akhir Perang Dunia I, Nehru bergabung dengan All
India Home Rule League, sebuah organisasi yang menginginkan pemerintahan
mandiri di bawah Kerajaan Inggris.
Aksi politik pertama Nehru terjadi pada 1920-1922 melalui
pergerakan non-kooperasi. Dia kemudian dipenjara karena dianggap menentang
pemerintah kolonial Inggris.
Ia berubah pikiran dan berbalik mendukung aksi yang
menginginkan kemerdekaan penuh bagi India setelah peristiwa Pembantaian
Amritsar di April 1919 yang menewaskan ratusan rakyat India.
Saat itu, tentara Inggris menembak ke arah kerumunan warga
India yang tengah memprotes pengesahan undang-undang untuk menahan lawan
politik.
Selama 24 tahun berikutnya, setidaknya Nehru delapan kali
menghuni penjara dengan total durasi penahanan sembilan tahun.
Tahun 1923, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal INC
selama dua tahun pada 1923, dan kemudian terpilih kembali di 1927.
Ketika terpilih sebagai Presiden INC, Nehru menyuarakan
tujuannya untuk membawa India mendapat kemerdekaan penuh.
Setelah dilantik menjadi PM, Nehru melakukan serangkaian
kebijakan sosialisme, demokratik, sekularisme, dan industrialisasi melalui
penerapan rencana lima tahunnya di 1951.
Selama era Perang Dingin, Nehru memilih politik luar negeri
non-blok. Namun, dia kemudian dikritik setelah menolak mengecam invasi Soviet
ke Hongaria pada 1962.
Bahkan, hubungan dekat Nehru dan presiden Soekarno juga
pernah agak terganggu, ketika di era Perang Dingin kiblat India ke sosialis,
sementara Indonesia kelak mengacu ke Barat.
Kedua tokoh tersebut memiliki hubungan dekat. Di India,
figur Soekarno dan kedekatannya dengan almarhum Perdana Menteri India
Jawaharlal Nehru juga dikenang kuat.
Selain itu, menjelang akhir hayatnya, Nehru juga dikritik
setelah mengadopsi "Kebijakan Maju" dengan menempatkan militer
berjaga di seluruh Perbatasan Sino-India, termasuk 43 pos perbatasan yang tidak
dikuasai India.
Aksi itu kemudian membuat China menyerang beberapa pos
perbatasan dan pecahlah Perang Sino-India yang berpuncak pada kekalahan India.
Dampak dari perang tersebut, kesehatan Nehru mulai menurun.
Dia lalu memilih fokus memulihkan diri di Kashmir hingga 1963.
Perdana Menteri India pertama dinyatakan meninggal dunia
pada 27 Mei 1964 dalam usia 74 tahun pukul 14.00 waktu setempat karena serangan
jantung.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar