Jumat, 07 Desember 2012

Balon Dilarang Tiru Aceng


SUKABUMI – Kasus nikah kilat ala Bupati Garut Aceng Fikri mengawini gadis selama empat hari, menjadi perhatian sejumlah aktivis di Kota Sukabumi. Mereka tidak ingin perangai buruk yang ditunjukkan Aceng itu juga terjadi di Kota SUkabumi.
Pasalnya perbuatan tersebut dianggap merusak nama baik pemerintahan dan bagi kaum perempuan yang dilecehkan seperti jual beli pakaian. “Kejadian yang menimpa Bupati Garut jangan sampai terjadi di Kota Suakbumi, harus menjadi pelajaran bagi pejabat atau calon pejabat di Kota Sukabumi,” ungkap Ketua Pemudi Persatuan Islam Sukabumi Silvia Rahmi, kepada Radar Sukabumi, kemarin.
Mencuatnya kasus Aceng dinilai telah merusak dua pencitraan yakni melanggar etika pejabat dan melecehkan kaum perempuan yang diperlakukan semau Aceng. “Kota Sukabumi harus terhindar dari kejadian seperti itu. Apalagi akan munculnya walikota baru,” katanya.
Menurutnya, bupati atau walikota adalah orang nomor satu di sebuah daerah yang harus bisa menjaga etika dan sopan santun. Orang yang dijadikan sebagai pemimpin atau panutan bagi warganya. “Jika perempuan tidak dihargai lagi. Akan berdampak pada penanaman etika moral bagi anak-anak terutama bagi keluarga,” katanya.
Ditambahkan Sekretaris Pemudi Persatuan Islam Sukabumi Lisna Lestari mengatakan, jika Aceng meneladani sikap bapak bangsa Mohammad Hatta bagaimana memperlakukan wanita, peristiwa memalukan ini tak mungkin terjadi. Mohammad Hatta menikah pada usia 43 tahun. Sebagai pejuang, Hatta tak mau menikah sebelum Indonesia merdeka. Hatta pun bukan pria yang suka bergaul dengan wanita. Dia lebih suka berorganisasi dan membaca buku ketimbang tebar pesona atau jelalatan melihat wanita muda. “Walikota Sukabumi ke depan harus bisa memberikan contoh bagiamana memperlakukan perempuan yang sebaik-baiknya,” harapnya.(fkr)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=39547

Share

Komentar

Selamat Datang

1

2

3

Pengunjung

Flag Counter

SMS Gratis


Make Widget