Meski proses tahapan perubahan kurikulum terus berjalan, anggaran yang hendak digunakan untuk pengadaan buku dan persiapan guru akan ditahan sementara oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) hingga hasil rekomendasi dari Panitia Kerja (Panja) Kurikulum selesai dirumuskan.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar, Ferdiansyah, mengatakan bahwa dirinya memahami bahwa kewenangan kurikulum berada di tangan pemerintah. Namun masalah perubahan kurikulum ini telah membuat resah masyarakat sehingga para anggota legislatif perlu turun tangan.
"Saya tahu kurikulum itu wewenang pemerintah. Tapi kalau sudah membuat resah masyarakat, DPR tentu tak ada salahnya turun," kata Ferdiansyah di Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Kendati demikian, anggota legislatif menyetujui proses lainnya seperti uji publik yang sedang berjalan saat ini. Anggaran untuk pelaksanaan uji publik di berbagai kota yang ada di Indonesia pun tak ikut dipermasalahkan oleh Panja Kurikulum yang terbentuk pada awal 2012 lalu.
"Kami menyetujui yang lain kecuali anggaran pelatihan guru dan pengadaan buku. Itu menunggu hasil Panja Kurikulum," ujar Ferdiansyah.
Bahkan menurutnya pola penganggaran untuk pelatihan guru masih membingungkan lantaran pihak Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengaku tidak ada penganggaran untuk pelatihan guru dalam rangka persiapan kurikulum baru.
"Tidak ada anggaran pelatihan katanya. Adanya anggaran untuk bintek. Ini pola penganggarannya masih membingungkan," jelas Ferdiansyah.
Berdasarkan data yang dipegang oleh Panja Kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, anggaran kurikulum baru ini mencapai Rp 684,4 milyar yang terbagi menjadi Rp 513,8 milyar dan Rp 170,6 milyar. Adapun rinciannya sebagai berikut :
Direktorat PSD untuk kurikulum: Rp 269,3 milyar
Direktorat PSMP untuk kurikulum: 130,1 milyar
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) untuk bimbingan teknis guru: Rp 114,4 milyar
Total: Rp 513,8 milyar
Direktorat PSMA: 3,6 milyar
Penyediaan buku pegangan guru: Rp 4,4 milyar
Penyediaan buku silabus kurikulum: Rp 4,4 milyar
Penyediaan buku siswa: Rp 84,1 milyar
Direktorat PSMK untuk penyediaan buku pegangan guru: Rp 3,7 milyar
Penyediaan buku silabus kurikulum (SMK): Rp 3,7 milyar
Penyedin buku siswa (SMK): Rp 66,7 milyar
Total: Rp 170,6 milyar.
Kompas.com
Dani Ramdhan Peduli: Mengapa RIDHA SUAMI itu adalah SURGA bagimu wahai ...
-
Dani Ramdhan Peduli: Mengapa RIDHA SUAMI itu adalah SURGA bagimu wahai ...:
Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika
dia d...
11 tahun yang lalu