CIKOLE-Rencana perubahan Kurikulum 2013 yang akan digulirkan pemerintah pusat, dinilai positif Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi), Sakti Alamsyah.
Menurutnya perubahan kurikulum tersebut sudah tepat. Sebab, dinilai akan lebih meningkatkan mutu pendidikan sekolah itu sendiri. Apalagi dari kurikulum itu tetap mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).”Dalam hal ini pemerintah membebaskan masyarakat dan pengamat pendidikan untuk sama-sama menyempurnakan program itu dengan memberikan masukan dan pendapatnya yang diakomodir melalui Web Kemendikbud,”ujar Sakti Alamsyah kepada Radar Sukabumi, kemarin.
Selain itu, dalam sistem ini, otonomi pendidikan lebih diutamakan dan ditingkatkan oleh pihak sekolah, sehingga pengembangan kreativitas siswa didik dan pelajaran muatan lokal di sekolah lebih ditekankan. Hal ini kata Sakti untuk dapat mencetak lulusan-lulusan tingkat menengah atas yang siap kerja bagi yang tidak akan melanjutkan kejenjang perguruan tinggi.” Minimal tenaga mereka bisa laku di daerahnya sendiri,” imbuhnya.
Program pemerintah pusat ini lanjut Sakti, memiliki beberapa nilai positif dan negatif. Diantara segi positif dari pengembangan kurikulum ini antara lain kemandirian sekolah dapat terbangun, sehingga kedepannya sekolah tidak bertumpu pada bantuan pemerintah yang selama ini beban yang harus dipikul pemerintah sangat berat.
Lalu nilai negatif dari program pengembangan kurikulum ini pun sangat banyak, yakni mulai dari pengadaan guru yang berkualitas, pengadaan alat laboratorium yang membutuhkan sumber dana yang sangat besar, serta faktor eksternal seperti dukungan dari masyarakat pun sangat berpengaruh dalam pengembangan mutu pendidikan tersebut. ” Namanya juga buatan manusia pasti ada nilai positif dan nilai negatif. Meski demikian hal itu perlu diperjuangkan,” tandasnya.(why)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=39107
