REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Profesi guru semakin diminati kaum
muda seiring dengan meningkatnya kesejahteraan untuk profesi ini sejak
beberapa tahun terakhir, kata Kepala SD 191 Palembang Sri Kusnirawati.
"Saat ini fakultas ilmu keguruan sekarang menjadi favorit di sejumlah universitas, sungguh berbeda dengan era saya dulu karena sempat malu mengambil jurusan menjadi guru," ujar Sri di Palembang, Sabtu (12/5).
Peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri semakin terbuka bagi guru seiring dengan tingginya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara memberikan alokasi tertinggi bagi dunia pendidikan, diantaranya digunakan untuk kesejahteraan guru dan memperbaiki infrastruktur.
"Peluang semakin terbuka dibandingkan profesi lain, hal ini dapat dilihat dari jumlah kursi yang tersedia pada setiap tes calon pegawai negeri sipil. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat kita," kata lulusan Fakutas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Unsri tahun 1990 ini.
Sejak tahun 2007 lalu, Sri telah menyandang guru bersertifikat sehingga layak mendapatkan uang sertifikasi.
Menurutnya, keberadaan sertifikasi itu turut dalam memopulerkan profesi guru di kalangan masyarakat mengingat berpengaruh cukup besar pada kesejahteraan.
Apalagi, sertifikasi itu terbuka pada guru sekolah manapun, baik swasta maupun negeri.
"Guru mendapatkan tambahan uang yang sama persis dengan gaji pokok pada setiap bulannya bagi yang lulus sertifikasi. Meski ada tanggung jawab yang besar dibalik itu tapi setidaknya kesejahteraan guru sudah jauh berubah berkat adanya program itu," ujar guru kelahiran Palembang, 24 November 1960 ini.
Sri memulai menjadi guru pada tahun 1983 setelah menamatkan pendidikan pada sekolah pendidikan guru. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan pada jenjang S-1 dan meraih gelar sarjana pendidikan pada tahun 1990.
"Saya sebenarnya tidak menyangka akhirnya guru menjadi profesi yang sangat dihargai saat ini. Jika melihat sebelumnya rasanya guru sungguh jauh dari sejahtera, banyak yang mengisahkan itu," katanya.
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Profesi guru semakin diminati kaum
muda seiring dengan meningkatnya kesejahteraan untuk profesi ini sejak
beberapa tahun terakhir, kata Kepala SD 191 Palembang Sri Kusnirawati."Saat ini fakultas ilmu keguruan sekarang menjadi favorit di sejumlah universitas, sungguh berbeda dengan era saya dulu karena sempat malu mengambil jurusan menjadi guru," ujar Sri di Palembang, Sabtu (12/5).
Peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri semakin terbuka bagi guru seiring dengan tingginya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara memberikan alokasi tertinggi bagi dunia pendidikan, diantaranya digunakan untuk kesejahteraan guru dan memperbaiki infrastruktur.
"Peluang semakin terbuka dibandingkan profesi lain, hal ini dapat dilihat dari jumlah kursi yang tersedia pada setiap tes calon pegawai negeri sipil. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat kita," kata lulusan Fakutas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Unsri tahun 1990 ini.
Sejak tahun 2007 lalu, Sri telah menyandang guru bersertifikat sehingga layak mendapatkan uang sertifikasi.
Menurutnya, keberadaan sertifikasi itu turut dalam memopulerkan profesi guru di kalangan masyarakat mengingat berpengaruh cukup besar pada kesejahteraan.
Apalagi, sertifikasi itu terbuka pada guru sekolah manapun, baik swasta maupun negeri.
"Guru mendapatkan tambahan uang yang sama persis dengan gaji pokok pada setiap bulannya bagi yang lulus sertifikasi. Meski ada tanggung jawab yang besar dibalik itu tapi setidaknya kesejahteraan guru sudah jauh berubah berkat adanya program itu," ujar guru kelahiran Palembang, 24 November 1960 ini.
Sri memulai menjadi guru pada tahun 1983 setelah menamatkan pendidikan pada sekolah pendidikan guru. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan pada jenjang S-1 dan meraih gelar sarjana pendidikan pada tahun 1990.
"Saya sebenarnya tidak menyangka akhirnya guru menjadi profesi yang sangat dihargai saat ini. Jika melihat sebelumnya rasanya guru sungguh jauh dari sejahtera, banyak yang mengisahkan itu," katanya.
"Saat ini fakultas ilmu keguruan sekarang menjadi favorit di sejumlah universitas, sungguh berbeda dengan era saya dulu karena sempat malu mengambil jurusan menjadi guru," ujar Sri di Palembang, Sabtu (12/5).
Peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri semakin terbuka bagi guru seiring dengan tingginya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara memberikan alokasi tertinggi bagi dunia pendidikan, diantaranya digunakan untuk kesejahteraan guru dan memperbaiki infrastruktur.
"Peluang semakin terbuka dibandingkan profesi lain, hal ini dapat dilihat dari jumlah kursi yang tersedia pada setiap tes calon pegawai negeri sipil. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat kita," kata lulusan Fakutas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Unsri tahun 1990 ini.
Sejak tahun 2007 lalu, Sri telah menyandang guru bersertifikat sehingga layak mendapatkan uang sertifikasi.
Menurutnya, keberadaan sertifikasi itu turut dalam memopulerkan profesi guru di kalangan masyarakat mengingat berpengaruh cukup besar pada kesejahteraan.
Apalagi, sertifikasi itu terbuka pada guru sekolah manapun, baik swasta maupun negeri.
"Guru mendapatkan tambahan uang yang sama persis dengan gaji pokok pada setiap bulannya bagi yang lulus sertifikasi. Meski ada tanggung jawab yang besar dibalik itu tapi setidaknya kesejahteraan guru sudah jauh berubah berkat adanya program itu," ujar guru kelahiran Palembang, 24 November 1960 ini.
Sri memulai menjadi guru pada tahun 1983 setelah menamatkan pendidikan pada sekolah pendidikan guru. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan pada jenjang S-1 dan meraih gelar sarjana pendidikan pada tahun 1990.
"Saya sebenarnya tidak menyangka akhirnya guru menjadi profesi yang sangat dihargai saat ini. Jika melihat sebelumnya rasanya guru sungguh jauh dari sejahtera, banyak yang mengisahkan itu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar